Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillaahi
robbil ‘aalamiin wassholatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiya’i wal mursaliin
sayyidina wamaulana Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in, amma ba’du.
Puji dan
syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kita bisa sama-sama berkumpul di sini dalam keadaan sehat. Shalawat
serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi kita, Nabi agung Muhammad SAW
yang selalu kita nantikan syafa’atnya di yaumil qiyamah nanti. .
Para hadirin yang dirahmati
Allah,
Sabar
adalah tindakan menahan diri dari hal-hal yang ingin dilakukan, menahan diri
dari emosi, dan bertahan serta tidak mengeluh pada saat sulit atau sedang
mengalami musibah. Ali bin Abi Thalib RA, menjelaskan bahwa “kesabaran dan
keimanan sangat berkaitan erat ibarat kepala dan tubuh. Jika kepala manusia
sudah tidak ada, maka tubuhnya tidak akan berfungsi. Demikian pula apabila
kesabaran hilang maka imanpun akan ikut hilang.
Para hadirin yang dirahmati Allah,
Ada tiga tingkatan sabar yang
dianjurkan oleh Nabi Muhammad. Seperti dalam kitab as-Shabru wa Tsawâb ‘alaihiSabar dalam Ketaatan
Sabar dalam
menjalani perintahkan Allah SWT, dan segala ibadah yang dibebankan, serta
kesulitan yang dihadapi tatkala menegakkan perintah-perintah-Nya. Sabar dalam
hal ini adalah level tertinggi dalam tingkatan kesabaran. Seorang mukmin
bersabar ketika melakukan ketaatan, yakni dengan sebaik mungkin mengikuti tuntunan
Rasulullah. Karena sabar adalah penolong umat muslim. Sebagaimana firman Allah
dalam QS. Al-Baqarah ayat 153, yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ
وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Artinya: “Hai
orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS.
Al-Baqarah:153)
2. Sabar dalam Menjauhi Maksiat
Menahan diri untuk tidak mendekati
atau bahkan tidak melakukan maksiat menjadi rangkaian sabar yang harus kita
miliki, ingat selalu bahwa ada Allah SWT selalu mengawasi dalam setiap
aktifitas yang kita jalani.
3. Sabar Menerima Takdir Allah
Seringkali kita menyangkal setiap hal
yang telah Allah gariskan namun tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Musibah dan ketidaknyamanan hidup sesungguhnya diturunkan Allah untuk menguji
kesabaran hambanya. Sejauh mana kita mampu bersabar, menerima dan berusaha kuat
menjalani setiap ujian. Maka setelah mampu melewati ujian Allah akan memberikan
kabar gembira sebagai hasil dari kesabaran.
Semoga dengan sabar
kita termasuk dalam hamba yang mulia dalam pandangan Allah SWT.
Demikian yang dapat
saya sampaikan, bila ada salah kata mohon dimaafkan.
Wassalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatu
Semoga bermanfaat ^^